Di makam
ini keluarga dan sabahat Nabi dimakamkan.
Kompleks
pemakaman Baqi terletak di timur Masjid Nabawi. Pemakaman ini juga dikenal
sebagai Jannatul Baqi. Nama ini berarti 'Taman Surga'. Nama lain yang cukup
dikenal untuk pemakaman ini adalah Baqi’ Al-Gharqad. Begitu masuk gerbang yang
dijaga ketat 4-5 orang askar, tampak hamparan makam yang sangat luas. Di
situlah makam ribuan bahkan mungkin jutaan umat muslim yang meninggal di
Madinah dimakamkan.
Makam-makan
tersebut hanya berupa ribuan gundukan tanah kering dengan dua batu alam sebagai
penanda setiap makam. Tidak ada nisan bernama seperti layaknya pemakaman di
tanah air. Lokasi pemakaman sahabat
kami, Lukman, yang sudah bertahun-tahun menjadi pengemudi MCH terletak agak
dalam. Posisinya di tengah-tengah kompleks pemakaman. Pemakaman Baqi memiliki
banyak arti penting. Di pemakaman ini dimakamkan jasad para sahabat dan
keluarga Nabi saw. Riwayat menyebutkan bahwa Nabi melakukan doa setiap kali beliau
melewati pemakaman.
Pada masa
pembangunan Masjid Nabawi, As’ad bin Zararah, salah seorang sahabat Nabi wafat.
Nabi Muhammad memilih daerah sebagai pemakaman dan As’ad adalah orang pertama
yang dimakamkan di pemakaman Baqi dari kalangan Anshar. Riwayat lain
menyebutkan sahabat pertama yang dimakamkan di Baqi adalah Utsman bin Madhun
wafat tahun 3 Hijriah. Di Baqi ini ada makam puteri Nabi SAW yakni Siti
Fatimah, Imam Hassan, Imam Husein meski hanya kepala (cucu Nabi), Imam Jafar
Shadiq, Abbas bin Abdullah (paman Nabi), Halimatus Sadiyah (ibu susu Nabi),
serta seluruh istri Nabi kecuali Siti Khadijah yang dimakamkan di Mala, Mekkah.
Putera dan puteri Nabi pun seluruhnya dimakamkan di sini. Mereka adalah Qasim,
Abdullah, Ibrahim, Ruqayyah, Zainab, dan Umi Kaltsum. Petugas pemakaman Baqi
merupakan bagian dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang menganut paham
Wahabi, yang tidak mentolerir ziarah kubur.
Mereka
khawatir banyak muslimin terjerumus kemusyrikan. Ziarah kubur sambil
membaca doa-doa, apalagi disertai menangis, dianggap bid’ah sehingga dilarang.
Ini berseberangan dengan kebiasaan peziarah (muslimin) dari Iran, Turki, India,
Pakistan, Bangladesh dan Asia Tenggara. Ziarah kubur merupakan bagian dari kultur
mereka. Untuk menghindari ziarah itu pula, di belakang pintu masuk Baqi ada
papan pengumuman dalam beberapa bahasa, agar para pengunjung tidak musyrik.
Misalnya memuja-muja kuburan, membawa tanah kuburan atau meminta-minta sesuatu
kepada kuburan. Di tengah-tengah areal pemakaman yang terletak persis di sisi
kanan Masjid Nabawi, petugas pemakaman senantiasa memperingatkan pengunjung
agar tidak melakukan bid'ah. Kalau peziarah berkerumun di suatu kubur yang
diduga kuburan Siti Fatimah, misalnya, petugas segera menghalau. Apalagi kalau
jemaah itu berdoa sambil menangis di sisi kuburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar